SUMPAH PEMUDA
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Apakah ikrar mereka tersebut hari ini masih berjalan sesuai isinya tersebut saat ini?
Mari kita lihat kenyataannya:
Saat ini kita seolah sedang sholat berjamaah, qomat sudah sudah dikumandangkan, Imam Presiden Joko Widodo sudah memimpin di depan, makmum rapat dibelakang ber shaf-shaf (seluruh bangsa indonesia tanpa kecuali), kalau ada yang tidak ikut berjamaah maka mereka bukan bagian dari jamaah (bangsa indonesia), lalu bagaimana kalau imam (Presiden) keliru, barisan dibelakang imam (badan tinggi negara) mengoreksinya dengan santun, bukan berteriak-teriak membuat kegaduhan.
Imam hanya satu langkah didepan makmum atau dikampung asal saya BARULAK yang baru kali ini diliputi ASAP, menyebut PENGHULU(Pemimpin) didahulukan selangkah ditinggikan seranting.
Sekarang bukan PEMILU lagi, IMAM kita saat ini adalah Presiden Joko Widodo, maka ikuti dia selama sesuai dengan UU yang berlaku untuk membawa kita menjadi negara INDONESIA yang dicita-citakan oleh para pendiri Republik ini.
Semoga bermanfaat.
Talaga Bestari, 28 Oktober 2015.